RAPAT KOORDINASI SATU DATA INDONESIA

“Peningkatan Peran dan FungsiInstitusi Statistik dalam Satu Data Indonesia”

Kepala Diskominfo Prov Kalsel Drs. Yanuar Noor Rifai, M.Si diskui bersama kepala Dinas Kominfo Provinsi Lainnya

Jakarta – Permasalahan mengenai data kian merebut perhatian, khususnya pemerintah. Ego sektoral produsen data, perbedaan konsep dan definisi, serta belum adanya kode referensi acuan yang mencakup seluruh kebutuhan data, adalah beberapa tantangan yang harus segera diselesaikan.

Masalah tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Peran dan Fungsi Institusi Statistik dalam Satu Data Indonesia, Rabu dan Kamis (3,4 Oktober 2019), di Hotel Le Meridien, Jakarta. “Setelah ini setiap institusi diharapkan dapat memahami dengan jelas peran dan fungsinya dalam Satu Data Indonesia,” jelas Sekretaris Utama BPS, Adi Lumaksono dalam laporan penyelenggaraan acara tersebut.

Sumringah usai aksi meletuskan balon dengan alat khas tradisional Dayak, Kepala BPS, Suhariyanto, mengingatkan mengenai pesan Presiden Jokowi akan peran data dalam pembangunan. Ia sekaligus menyampaikan bahwa BPS akan adaptif terhadap perubahan era dan zaman. Perubahan yang menurut Kecuk, niscaya akan memodifikasi konsep data di masa depan. “Tetapi BPS tidak bisa sendirian, kita harus bersama-sama bergandeng tangan,” jelasnya.

“Saya juga minta kalau bisa sumber daya manusia di diskominfotik jangan dipindah-pindah,” ujar Kecuk disambut tawa peserta. Hal tersebut disampaikannya untuk mengantisipasi maraknya mutasi pegawai dinas terkait, sebelum pelaksanaan training statistik lanjutan. Training tersebut akan dilakukan serentak di masing-masing provinsi pada bulan November 2019 di bawah arahan Pusdiklat BPS.

Dikemas dengan konsep diskusi selama dua hari efektif kamis dan jumat 3.s.d 4 Oktober 2019, acara dihadiri oleh peserta dari Kementerian/Lembaga dan Dinas Kominfotik serta BPS Provinsi seluruh Indonesia. Pada sesi pertama, diskusi menghadirkan Taufik Hanafi, Deputi Bidang Pemantauan Evaluasi Pembangunan Bappenas, Adi Rusmanto, Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial BIG, dan Ari Nugraha, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS. Diskusi menjadi atraktif karena peserta Diskominfotik aktif menyampaikan bagaimana kondisi data dan permasalahan yang marak dijumpai di lapangan.

Sedangkan diskusi sesi kedua jumat 54 Oktober 2019 menghadirkan Iwan Kurniawan, Deputi Sinkronisasi Pemerintahan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Bambang Dwi Anggoro, Direktur Layanan Aptika Pemerintahan Kominfo, dan Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Menteri Bidang SDM Aparatur, Kemenpan RB. Dimoderatori Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, diskusi fokus membahas gambaran _interoperabilitas_ data dan pengembangan SDM di masa depan.

Kepala Diskominfo Prov. Kalsel Drs. Yanuar Noor Rifai, M.Si foto bersama acara Pengukuhan Dewan ASKOMPSI bersama Kepala Diskominfo Prov. Lainnya
Kepala Diskominfo Prov.Kalsel (Drs. Gt. Yanuar Noor Rifai, M.Si) penandatangani kerjasama Satu Data Indonesi

Selain hal tersebut dilaksanakan juga kegiatan “ Pengukuhan Dewan Pengurus Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) MASA BAKTI 2019-2021“ oleh Ketua Umum ASKOMPSI Bapak Drs. H. Longki DJanggola, M.Si Gubernur Sulawesi Tengah, dan penandatanganan kerjasama Satu Data Indonesia antara Provinsi Kalimantan Selatan (Drs. Gt. Yanuar Noor Rifai, M.Si), Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Sulawesi Selatan antara BPS. (ayt_09)