Lima Program LAPOR! Paman Tingkatkan Pelayanan Publik, Salah Satunya Sasar Difabel

SIARAN PERS

Jumat, 3 Maret 2023

Nomor: 204.555/ 208/ Kompub        

tentang

Lima Program LAPOR! Paman Tingkatkan Pelayanan Publik, Salah Satunya Sasar Difabel

LAPOR! Paman sebagai satu-satunya layanan pengaduan yang digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyiapkan sedikitnya lima program untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Banua.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kalsel, Muhamad Muslim, mengatakan pada 2023 ini LAPOR! Paman akan melakukan sistem jemput bola, di antaranya ke kelompok difabel atau berkebutuhan khusus.

“Kami akan menyosialisasikan tahapan penyampaian aduan dengan berbagai cara dan tentunya dengan pendampingan, karena tidak semua teman-teman berkebutuhan khusus bisa menggunakan aplikasi LAPOR!. Kami ingin LAPOR! ini menjadi sebuah media untuk menangkap keinginan, harapan, maupun masukan dari berbagai lapisan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Kalsel,” kata Muslim, Banjarbaru, Jum’at (3/3/2023).

Terkait program lainnya, Kepala Seksi Pengelolaan Opini Publik, Chairun Ni’mah, mengatakan program evaluasi LAPOR! bagi pejabat penghubung, juga Bupati/ Wali Kota se-Kalsel telah diagendakan, seiring dengan ditandatanganinya komitmen bersama pada Oktober lalu. Evaluasi dinilai penting untuk keberlanjutan pengelolaan LAPOR!.

Dari Januari 2017 hingga Februari lalu, tercatat LAPOR! Paman menerima 1.228 aduan yang didominasi sektor infrastruktur, perhubungan, kesehatan, dan cuaca. Seluruh aduan  yang masuk ditindaklanjuti sesuai SOP, yakni dalam kurun waktu tiga hari.

“Secara keseluruhan provinsi dan kabupaten/kota, semua aduan yang masuk melalui aplikasi LAPOR! tercatat sebanyak 7.847 aduan,” kata Chairun.

Lebih jauh, Chairun menyebutkan LAPOR! Paman akan menggelar forum komunikasi admin koordinator se-Kalsel untuk mengidentifikasi kendala di lapangan. LAPOR! Paman yang dua tahun berturut-turut meraih top 6 kategori Outstanding Achievement pada kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik ini akan melakukan pendampingan dan membantu kegiatan LAPOR! di kabupaten/kota.

“Kita juga akan bikin program untuk memasifkan sosialisasi LAPOR!, misalnya LAPOR! naik gunung, atau LAPOR! masuk hutan untuk menjangkau masyarakat di daerah pelosok, atau LAPOR! susur sungai jilid 2. Kita sengaja menggunakan istilah seperti itu untuk menarik minat masyarakat,” kata Chairun.

—Selesai—

Link materi:

https://bit.ly/SIARANPERS2023

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Email : diskominfo@kalselprov.go.id

Bersiap ASO, Ribuan STB Terdistribusi Di Kalsel

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim. MC Kalsel/Jml

Sebanyak 6.833 dari total kuota 21.626 Set Top Box (STB) di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) 1 telah terdistribusi, seiring dijadwalkannya Analog Switch Off (ASO) di Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut (Banjarbakula) bersamaan dengan Bali 1 dan Sumatra Selatan 1 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

ASO adalah penghentian siaran televisi analog untuk bermigrasi ke digital, dengan siaran yang lebih bersih, lebih jernih, dan lebih canggih. Dengan ASO, masyarakat bisa menyaksikan tayangan yang lebih berkualitas dan beragam.

“Berdasarkan update dari Kementerian Kominfo saat rapat koordinasi dan evaluasi bantuan STB kemarin, 32 persen STB telah didistribusikan di wilayah Kalsel 1. Angka ini bertambah cukup signifikan dibandingkan data terakhir yang kami terima dari LPS, yaitu di bawah 20 persen,” kata Kepala Dinas Kominfo Kalsel, M Muslim, Banjarbaru, Rabu (1/3/2023).

Meskipun angka distribusi terus meningkat, Muslim mengatakan pemerintah pusat dan daerah akan terus berkoordinasi agar sisa kuota STB dapat segera terealisasi, mengingat syarat ASO adalah 90 persen alat bantu penerima siaran digital tersebut diterima oleh rumah tangga miskin.

“Curah hujan tinggi menjadi salah satu kendala distribusi STB yang disampaikan saat rapat evaluasi, karena STB ini harus didistribusikan door to door sesuai juknis,” ucap Muslim.

Di sisi lain, Muslim mengimbau masyarakat di wilayah Kalsel 1 yang tidak termasuk penerima, namun memiliki televisi analog dan tidak bisa menerima sinyal digital agar segera memasang STB.

“Masyarakat bisa membeli STB di toko elektronik maupun online, jauh-jauh hari sebelum ASO diberlakukan. Pastikan membeli STB yang telah tersertifikasi Kementerian Kominfo dan berlogo SNI,” kata Muslim. MC Kalsel/Jml/AY

SUMBER : diskominfomc

Dinas Kominfo Kalsel Terima Penghargaan AMCD 2023

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim (kiri) menerima penghargaan AMCD 2023 kategori Media Center Terbaik 2 Kontribusi Foto. MC Kalsel/scw

Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali meraih penghargaan peringkat ke-2 dari Kementerian Kominfo RI untuk kategori Media Center Terbaik Kontribusi Foto di Portal Berita Info Publik pada Anugerah Media Center Daerah (AMCD) 2023, Depok, Selasa (28/2/2023).

Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muslim mengatakan penghargaan ini merupakan hasil sebuah upaya dan perjuangan pengelola Media Center Kalsel yang membuahkan satu penghargaan dari Kementerian Kominfo RI.

“Kita patut berbangga, karena Media Center Kalsel di tahun ini mampu mempertahankan prestasi di tiga besar tingkat nasional,” kata Muslim.

AMCD sudah dilaksanakan sejak 2015 dan sejak itu pula Direktorat Pengelolaan Media selalu memberikan hadiah secara rutin di acara ini.

Kegiatan AMCD ini dilaksanakan sebagai apresiasi kepada Media Center Daerah, untuk menguatkan kerja sama dan jaringan komunikasi, memberikan motivasi kepada daerah-daerah yang lain supaya kedepannya dapat bergabung di media untuk menjalin pertukaran konten dengan Kominfo.

“Kedepan, dengan diraihnya penghargaan ini, makin meningkatkan semangat para pengelola Media Center di Provinsi Kalsel,” ujar Muslim. MC Kalsel/scw

SUMBER : diskominfomc

Diskominfo Kalsel Fasilitasi Sosialisasi Pencegahan Stunting di Banua

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Kominikasi Dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel menggelar sosialisasi Pencegahan stunting di Kalsel di salah satu Kedai Coffee di Kota Banjarbaru pada Senin (27/2). Dalam sosialisasi yang dihadiri para jurnalis yang bertugas di Provinsi Kalsel tersebut, Diskominfo Kalsel menghadirkan sejumlah narasumber yakni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin, Kepala Bidang (Kabid) Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga (KHPK) Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalsel Suharto.

Sosialisasi Pencegahan stunting yang difasilitasi Diskominfo Provinsi Kalsel

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin menyampaikan, saat ini angka stunting di Kalsel berada di 24,6 persen, dan termasuk tiga besar daerah tertinggi penurunanya se Indonesia dalam kasus stunting. Langkah yang dilakukan Pemprov Kalsel, untuk terus menggalakkan penurunan angka stuntung, salah satunya yakni menjalin komitmen dengan kepala daerah di Kalsel, untuk menurunkan angka stunting di tahun 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin

“Untuk kedepan kita punya tugas berat, Kalsel jadi tertinggi penurunannya, dari tahun 2021 – 2022. Jadi target kita masih jauh untuk mengejar angka stunting di 14 persen ditahun 2024,” ucap Diauddin.

Selain menjalin komitmen dengan kepala daerah di Kalsel, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel juga terus menggalakkan program Bapak Asuh di Banua Untuk kabupaten dan kota, yang juga melibatkan Forkopimda serta Kepala SKPD.

“Pihak swasta turut dilibatkan. Wilayah-wilayah yang memiliki CSR, semuanya diminta kontribusi untuk penurunan stunting,” lanjut Diauddin.

Diauddin menambahkan, program Bapak Asuh sudah dijalankan di Banua Kalsel sejak beberapa tahun sebelumnya. Seperti untuk wilayah Kabupaten Balangan, satu perusahaan swasta ikut serta penurunan stunting di Kalsel, dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

“Jadi kita mintakan komitmen perusahaan yang ada dan mereka bersedia,” tutup Diauddin. (MRF/RDM/RH)

SUMBER : abdipersadafm

Tim Seleksi Jaring Calon Anggota KI Periode 2023-2027

SIARAN PERS

Senin, 27 Februari 2023

Nomor: 002/II/TS-CAKI/KALSEL/2023

tentang

Tim Seleksi Jaring Calon Anggota KI Periode 2023 – 2027

Tim Seleksi Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdiri dari unsur pemerintah, KI pusat, tokoh masyarakat, dan akademisi memulai penjaringan anggota  periode 2023 – 2027, seiring akan berakhirnya masa jabatan periode saat ini pada 20 Juni 2023.

Seleksi terbuka untuk masyarakat umum, dengan persyaratan mengacu pada pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, di antaranya berusia paling rendah 35 tahun, berkelakuan baik, dan berpengalaman dalam aktivitas badan publik.

“Kami berkomitmen seleksi dilakukan secara terbuka, jujur, dan objektif sesuai aturan yang berlaku,” kata Ketua Tim Seleksi, Hafiz Anshary, Banjarmasin, Senin (27/2/2023).

Hafiz menyebutkan, seleksi dilaksanakan dalam enam tahapan, yakni pendaftaran, seleksi administrasi, tes potensi, psikotes dan dinamika kelompok, serta wawancara, dan penulisan makalah.

Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan dokumen administrasi ke sekretariat tim seleksi di kantor Dinas Kominfo Kalsel selama 10 hari kerja, mulai Jumat (3/3) sampai Kamis (16/3) setelah terlebih dahulu mengunduh formulirnya di https://bit.ly/pendaftaran-ki-23.

Secara teknis, Hafiz menjelaskan seleksi anggota KI Kalsel ini menerapkan sistem gugur, kecuali untuk psikotes dan dinamika kelompok. Setiap hasil tes akan diumumkan melalui media sosial dan media cetak.

“Khusus tes psikotes dan dinamika kelompok tidak menggunakan sistem gugur namun hasil dari tes tersebut akan jadi bahan pertimbangan tim seleksi. Setiap tahapan itu tim seleksi melakukan sidang siapa yang bisa melanjutkan ke tahap berikutnya,” jelas Hafiz.

Jika berjalan sesuai rencana, maka pada pertengahan Mei nanti, nama-nama peserta yang lolos akan diajukan ke DPRD Provinsi untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.

“Dari jumlah peserta yang lolos ini nantinya akan dipilih minimal 10 orang dan maksimal 15 orang untuk diusulkan ke DPRD guna mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Dari jumlah yang diusulkan itu nanti akan ditetapkan lima orang sebagai anggota resmi dan lima orang lainnya untuk Penggantian Antar Waktu (PAW),” kata Hafiz.

—Selesai—

Link materi:

https://bit.ly/SIARANPERS2023

 Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

WhatsApp: 0853 4565 6665

 

 

Kalsel Dijadwalkan ASO, Masyarakat Bisa Dapatkan STB Di Toko Elektronik

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim. MC Kalsel/dok

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadwalkan Analog Switch Off (ASO) wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) 1, yakni Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut (Banjarbakula) bersamaan dengan Bali 1 dan Sumatra Selatan 1.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kominfo Kalsel, M Muslim, mengimbau masyarakat di wilayah tersebut yang memiliki televisi analog dan tidak bisa menerima sinyal digital agar segera memasang Set Top Box (STB).

“Masyarakat bisa membeli STB di toko elektronik maupun online, jauh-jauh hari sebelum ASO diberlakukan. Pastikan membeli STB yang telah tersertifikasi Kementerian Kominfo dan berlogo SNI,” kata Muslim, Banjarbaru, Sabtu (25/2/2023).

Di sisi lain, Muslim mengatakan salah satu indikator kesiapan pelaksanaan ASO adalah distribusi STB ke rumah tangga miskin yang mencapai 90 persen. Sementara berdasarkan laporan yang Ia terima dari Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), penyaluran STB di wilayah Kalsel 1 masih di bawah 20 persen.

ASO adalah penghentian siaran televisi analog untuk bermigrasi ke digital, dengan siaran yang lebih bersih, lebih jernih, dan lebih canggih. Dengan ASO, masyarakat bisa menyaksikan tayangan yang lebih berkualitas dan beragam.

“Kami berkoordinasi dengan LPS untuk percepatan distribusi STB. Jika ada kendala distribusi di lapangan, seperti sinkronisasi data supaya bisa segera diatasi,” ucap Muslim.

Selain Banjarbakula, Muslim menyebutkan Kotabaru adalah daerah lainnya di Kalsel yang nantinya melaksanakan ASO, sedangkan kabupaten lainnya merupakan wilayah yang tidak ada lagi operasional siaran televisi analog.

“Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, dan Tabalong tidak ada operasional TV analog, namun menggunakan siaran digital, parabola, satelit, dan lain sebagainya,” kata Muslim. MC Kalsel/AY

SUMBER : diskominfomc