Gubernur Apresiasi Penerapan Aplikasi SRIKANDI Bagi SKPD Pemprov Kalsel Dan LKD

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel memberikan apresiasi penerapan Aplikasi SRIKANDI kepada sejumlah SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel dan Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) 13 kabupaten/kota di Kalsel.

Penghargaan tersebut, diserahkan Sahbirin yang diwakili Nurliani Dardie pada kegiatan Sosialisasi Pergub Kalimantan Selatan Nomor 073 Tahun 2023 Tentang Jadwal Retensi Arsip dan Sistem Klasifikasi Keamanan Akses Arsip Serta Pergub Kalimantan Selatan Nomor 057 Tahun 2023 Tentang Kode Klasifikasi Arsip di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun tiga besar SKPD penerima apresiasi implementasi Aplikasi SRIKANDI tersebut yakni, posisi pertama Biro Organisasi Setda Provinsi Kalsel, diikuti Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalsel, dan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel.

Dan untuk tiga besar LKD kabupaten/kota penerima Apresiasi Pengawasan Eksternal yakni, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Banjarbaru, kemudian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banjar, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya untuk tiga besar SKPD penerima apresiasi pengawasan kearsipan internal tahun 2019, 2021, dan 2022 yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, diiringi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalsel, dan Inspektorat Daerah Provinsi Kalsel.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Nurliani, Sahbirin menyebutkan agar penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh SKPD dan LKD di kabupaten/kota untuk mewujudkan tata kelola arsip yang tertib dan baik.

“Hari ini kita memberikan apresiasi hasil pengawasan internal dan eksternal terhadap SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel dan LKD di 13 kabupaten/kota. Sebelumnya Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dispersip Provinsi Kalsel sudah melakukan evaluasi dan monitoring terkait tata kelola kearsipan ini, dan Alhamdulillah berjalan dengan baik meskipun masih ada sedikit kendala,” katanya, Banjarbaru, Selasa (28/11/2023).

Dia menambahkan pengawasan internal yang dilakukan oleh LKD Provinsi terhadap SKPD dan pengawasan kearsipan eksternal oleh LKD Provinsi terhadap LKD kabupaten/kota sangatlah penting.

Karena LKD sendiri memiliki peran untuk mengontrol pencipta arsip baik di unit pengolahan atau unit kearsipan untuk tetap mengacu pada nilai standar prosedur dan kriteria kearsipan.

Untuk itu, Dia mengimbau agar seluruh SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bisa menerapkan penggunaan aplikasi SRIKANDI ini, karena hal tersebut menjadi salah satu penilaian kinerja organisasi di bidang kearsipan.

“Jadi, penilaian pemberian penghargaan implementasi Aplikasi SRIKANDI tidak hanya dinilai dari jumlah surat masuk dan surat keluar saja, tetapi harus imbang juga dengan disposisi. Jika kita sudah menerapkan, sebaiknya diposisi surat juga dilakukan melalui SRIKANDI,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pembinaan Wilayah Timur 1/Arsiparis Madya Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Prihatni Wuryatmini mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel yang memberikan apresiasi kepada SKPD atau LKD degan tata kelola arsip dan implementasi Aplikasi SRIKANDI yang baik.

Ini juga menunjukkan keberhasilan pembinaan implementasi Aplikasi SRIKANDI di Provinsi Kalsel yang cukup baik.

“ANRI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Kalsel yang telah memberikan penghargaan kepada SKPD dan LKD di kabupaten/kota untuk mendorong terwujudnya tertib arsip melalui implementasi Aplikasi SRIKANDI,” jelasnya.

Lebih jauh dia Mengungkapkan bahwa, Provinsi Kalsel menempati peringkat ke tiga besar nasional dalam implementasi Aplikasi SRIKANDI ini.

“Sedangkan untuk pembinaan implementasi Aplikasi SRIKANDI, Kalimantan Selatan juga cukup berhasil, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan dari ANRI, seperti Kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu, dan Kabupaten Banjar,” bebernya. MC Kalsel/Jml

SUMBER : diskominfomc

Masyarakat Desa Kuala Lupak Berterimakasih Atas Bantuan Internet Satelit Dari Gubernur Kalsel

Masyarakat Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala berterimakasih kepada Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor atas bantuan internet satelit dari Pemerintah Provinsi Kalsel.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Kuala Lupak, Junaidi usai menerima bantuan internet satelit yang diserahkan oleh Sahbirin Noor yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim di kantor Pemerintah Desa setempat.

Junaidi menuturkan, sebelumnya kunjungan rombongan Gubernur Kalsel beserta jajarannya pada kegiatan Turun ke Desa (Turdes) beberapa waktu lalu, kondisi jaringan internet di Desa Kuala Lupak masih sulit untuk diakses.

“Alhamdulillah hari ini permintaan dari masyarakat kami kepada Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Provinsi Kalsel) tentang penyediaan jaringan internet sudah terpenuhi, sehingga masyarakat di desa kami bisa menikmati jaringan internet. Sekali lagi terimakasih kepada Paman Birin dan Diskominfo Provinsi Kalsel yang telah cepat tanggap dalam menyikapi aspirasi masyarakat kami,” katanya, Senin (27/11/2022).

Hal senada juga disampaikan oleh Camat Tabunganen, Said Muhammad yang mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalsel atas bantuan internet satelit tersebut.

Dia menuturkan, sebelumnya Desa Kuala Lupak merupakan desa terpencil yang terisolir dan sangat susah untuk mendapatkan akses jaringan internet.

“Alhamdulillah hari ini berkat bantuan dari Paman Birin masyarakat Desa Kuala Lupak sudah terkoneksi dengan internet,” jelasnya.

Said berharap, akses internet ini bisa mendorong potensi agrowisata hutan mangrove bisa semakin ramai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Semoga akses wisata ke Kuala Lupak semakin baik. Kami juga bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Paman Birin tidak hanya bantuan internet satelit tetapi beliau juga turut membantu pembangunan akses jalan di desa kami,” jelasnya.

Di waktu yang sama, Aulia masyarakat Desa Kuala Lupak mengaku merasa terbantu dengan akses internet bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalsel tersebut.

Dia menuturkan bahwa sudah cukup lama masyarakat setempat kesulitan untuk mendapatkan akses internet.

“Desa kami merupakan desa yang terpencil dan sangat susah untuk mendapatkan akses internet, kalau pun ada kami harus ke jembatan agar akses internetnya lancar. Atau juga dengan membeli voucher akses WiFi,” ucapnya.

Dia juga berterimakasih kepada Gubernur Kalsel yang telah memenuhi permintaan masyarakat Desa Kuala Lupak, dan berhasil ke depan Gubernur Kalsel bisa memberikan bantuan lainnya untuk pengembangan Desa Kuala Lupak.

“Semoga Paman Birin beserta jajarannya bisa memberikan bantuan lainnya untuk mendorong pengembangan desa kami,” tukasnya. MC Kalsel/Jml

SUMBER : diskominfomc

Gubernur Kalsel Paman Birin Berikan Akses Internet Satelit Di Desa Kuala Lupak

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menyerahkan bantuan internet satelit kepada Pemerintah Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala.

Penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari penyerapan aspirasi masyarakat setempat oleh Sahbirin Noor saat kegiatan Turun ke Desa (Turdes) bersama jajaran Forkompimda dan kepala SKPD Pemerintah Provinsi Kalsel beberapa waktu lalu.

Bantuan internet satelit tersebut diserahkan Sahbirin Noor yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim kepada Kepala Desa Kuala Lupak, Junaidi di Kantor Pemerintah Desa setempat.

“Ini merupakan respon cepat pasca Turdes si Kuala Lupak sebelumnya, juga sebagai implementasi dari arahan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel) yang sangat responsif terhadap aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Kuala Lupak tentang penyediaan jaringan internet,” kata Muslim, Barito Kuala, Senin (27/11/2023).

Desa Kuala Lupak merupakan salah satu desa terpencil di Kalsel yang masih minim dengan pembangunan infrastruktur khususnya jaringan internet.

Melihat hal tersebut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pun langsung memberikan arahan kepada Diskominfo Provinsi Kalsel untuk segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat Desa Kuala Lupak tersebut.

“Alhamdulillah hari ini sudah terpasang, dan masyarakat sudah bisa menikmati jaringan internet untuk berkomunikasi,” tuturnya.

Pada pemasangan tersebut, lanjutnya, pihaknya telah menyiapkan tiga router (pembagi jaringan) di sejumlah titik yang ditentukan dengan masing-masing radiusnya 200-300 meter dengan server utama yang ada di kantor desa setempat.

“Kami yakin 1.200 penduduk Kuala Lupak bisa tercover semua dengan jaringan internet ini,” bebernya.

Dia pun berharap, dengan adanya jaringan internet ini potensi Desa Kuala Lupak seperti wisata hutan mangrove, produk hasil laut, dan potensi lainnya dapat terinformasikan kepada masyarakat nasional.

“Dengan adanya jaringan internet ini diharapkan berkembangnya potensi Desa Kuala Lupak bisa terbuka lebih luas, sehingga nanti kesejahteraan masyarakatnya juga meningkat. Karena hal ini sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Paman Birin,” tukasnya. MC Kalsel/Jml

Rapat Evaluasi TTE, Dinas Kominfo Kalsel Terbanyak Terapkan Penggunaan TTE

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel mengadakan Rapat Evaluasi Penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) di Ruang Rapat H.Maksid, Senin (27/11/2023).

Dari evaluasi tersebut, untuk lima (5) SKPD yang penerapan TTE tertinggi dari Januari hingga Oktober 2023, yang pertama Dinas Kominfo Kalsel sebanyak 1.470, kedua Dinas Perkebunan dan Peternakan sebanyak 927, ketiga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebanyak 837, keempat Biro Organisasi sebanyak 675, dan kelima Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 588.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel yang diwakili Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Sucilianita Akbar mengatakan kegiatan ini untuk mengevaluasi penggunaan TTE pada setiap instansi.

Menurutnya, dari data yang dihimpun, penerapan TTE sampai dengan Oktober 2023, pencapaian target sudah 100 persen.

“Jadi target penerapan TTE dari SKPD yaitu 49 dan UPTD ada 36, semuanya sudah menerapkan TTE, tentunya hal ini sangat membanggakan,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kebutuhan TTE sangat diperlukan karena dapat dilakukan dimana saja. Hal ini merupakan salah satu kelebihan TTE.

Menurutnya ada lima (5) kelebihan TTE, pertama dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, kedua efektif dan efesiensi waktu, ketiga sah di mata hukum, keempat tidak bisa dipalsukan dan mengurangi praktik korupsi, dan kelima mengurangi penggunaan kertas.

“Jadi penggunaan TTE sangat banyak manfaatnya, salah satunya tidak harus menunggu orang yang bersangkutan datang ke kantor, dimanapun orangnya bisa melakukan TTE,” tuturnya. MC Kalsel/ARH

SUMBER : diskominfomc

Pemprov Kalsel Terus Kawal Arsitektur Dan Peta Rencana SPBE

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Kegiatan tersebut diikuti seluruh perwakilan SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Dalam kesempatannya, Roy mengimbau agar Diskominfo Provinsi Kalsel dapat menyiapkan pola kerja sama untuk membangun infrastruktur jaringan agar tidak terlalu membebani APBD.

Selain itu, Dia juga mendorong agar Diskominfo Provinsi Kalsel menyiapkan rencana induk (grand desain) SPBE untuk lima sampai sepuluh tahun kedepan.

“Dari situ akan terlihat tugas dan tanggungjawabnya, selain itu kita juga bisa melakukan mitigasi resikonya. Jika rencana induk ini sudah jelas baru ini bisa kita kawal bersama,” kata Roy, Banjarbaru, Kamis (23/11/2023).

Lebih jauh, Roy menegaskan agar Diskominfo juga turut menyiapkan agen-agen pendamping ke SKPD yang melakukan monitoring perkembangan SPBE di setiap SKPD.

“Harus ada pejabat atau fungsional yang bertanggung jawab terhadap SKPD tersebut. Saya harapkan di Diskominfo ada petugas yang mendampingi SKPD-SKPD yang bertanggungjawab terhadap kemajuan SPBE SKPD tersebut, sehingga terlihat petanya, mana SKPD yang perkembangan SPBE baik dan mana yang belum, dan ini bisa menjadi bahan evaluasi pimpinan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel, M Muslim mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan upaya percepatan dalam menyiapkan aristektur infrastruktur yang berkaitan dengan SPBE.

Muslim juga mengaku siap untuk menjalankan saran-saran yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.

“Dalam satu tahun terkahir peningkatan indeks SPBE kita sudah cukup baik, meskipun masih ada kekurangan. Tahun depan kita akan menyiapkan dengan baik agar sistem informasi yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel bisa terintegrasi dan dapat menjangkau berbagai subjek pelayanan publik kita,” pungkas Muslim. MC Kalsel/Jml

SUMBER : diskominfomc

Pelajari Pemanfaatan Teknologi Informasi Terintegrasi, Diskominfo Kalsel Kunjungi Kantor Jakarta Smart City

Masih dalam rangkaian kegiatan Pelatihan Manajemen/Tata Kelola Digital (Government Chief Information Officer/GCIO), jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel beserta SKPD lainnya pada hari terakhir berkunjung ke kantor Jakarta Smart City di Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel, Muhamad Muslim diwakili Sekretaris Diskominfo Provinsi Kalsel, Hairruraji mengatakan, kunjungan kali ini dalam rangka mengobservasi, belajar, menambah pengetahuan dan wawasan serta mengetahui implementasi ilmu yang di dapat dan nantinya diaplikasikan ke Pemprov Kalsel.

“Tujuan kami tidak lepas dari belajar dan juga memahami bagaimana memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi di semua sektor publik untuk menaikkan taraf hidup masyarakat seperti aplikasi JAKI (Jakarta Kini),” kata Hairruraji, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

JAKI merupakan salah satu inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan dan informasi publik yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta bagi masyarakat untuk menjembatani interaksi masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan bisnis, dan masyarakat dengan masyarakat.

“Kita harap dari kunjungan ini, kami nantinya dapat mengaplikasikan di Kalsel yaitu ATM. Amati, Tiru dan Modifikasi,” ucap Hairruraji.

JAKI memiliki fitur-fitur lain yang bertujuan mempermudah warga Jakarta menjalankan aktivitasnya seperti fitur Transportasi Publik untuk bermobilitas dengan angkutan umum, Kualitas Udara untuk mengecek kualitas udara, Harga Pangan yang memberi info tentang harga-harga bahan pokok terkini, serta Ambulans dengan tombol merah besar (Emergency) yang dapat mendeteksi keberadaan pengguna JAKI, sehingga petugas kesehatan dapat langsung mengirim ambulans. MC Kalsel/Rns

SUMBER : diskominfomc